Namun pada perkembangan selanjutnya panjat tebing yang merupakan kegiatan murni di alam terbuka berangsur-angsur mulai dipopulerkan untuk umum sehingga memungkinkan untuk dilakukan di dalam ruangan. Perkembangan berikut inilah yang disebut dengan wall climbing (panjat dinding) yang kemudian banyak diperlombakan.
Berdasarkan kategorisasi kegiatan tersebut, panjat tebing kemudian berkembang menjadi dua jenis kegiatan yang berbeda yaitu rock climbing (panjat tebing batu), dan wall climbing (panjat tebing/dinding buatan). Yang membedakan kedua jenis kegiatan ini hanya media panjat yang digunakan.
Kalau rock climbing media panjatnya adalah tebing cadas atau tebing bebatuan asli yang memang terdapat di alam bebas yang bukan hasil rekaan manusia. Sementara wall climbing jelas-jelas menggunakan media panjat hasil rekayasa manusia berupa papan panjat yang biasanya terdiri dari susunan papan plywood, fibreglass, atau bebatuan tiruan dari campuran semen dan gips atau bahan khusus tertentu.
panjat tebing |
![]() |
panjat dinding |
![]() |
panjat tebing tanpa menggunakan alat bantu |
![]() |
papan panjat tertinggi di dunia |
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar